Minggu, 10 Juli 2011 , 13:25:00 K-78 Menang Telak Jago Terpilih, Wakil Kaltim Masuk Exco

Minggu, 10 Juli 2011 , 13:25:00
K-78 Menang Telak
Jago Terpilih, Wakil Kaltim Masuk Exco

Bagi berita/artikel ini kepada rekan atau kerabat lewat Facebook

SOLO- Kelompok 78 (K-78) tersenyum lebar. Meski dua jagoannya, George Toisutta-Aifin Panigoro, dilarang FIFA untuk maju dalam pemilihan ketum dan waketum PSSI, calon alternatif yang disiapkan ternyata berhasil memenangi pemilihan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel The Sunan, Solo, kemarin (9/7). Duet Djohar Arifin Husin-Farid Rahman pun terpilih menakhodai otoritas sepak bola nasional itu hingga empat tahun ke depan.

Terpilihnya Djohar sebagai ketum PSSI baru terbilang mengejutkan. Sebab, jauh-jauh hari sebelumnya nama guru besar di Universitas Islam Sumatera Utara itu sama-sekali tidak dipertimbangkan. Namanya muncul sebagai calon hanya didaftarkan oleh PS Madina Medan Jaya.

Tapi, Djohar terpilih tak lepas dari kedekatannya dengan kubu George-Arifin. “Ini sesuai instruksi Pak Arifin dan Pak George. Ini berarti juga kemenangan keduanya,” aku Saleh Mukadar, salah satu tim sukses kubu Jenggala (nama kediaman Arifin).

Anggota K-78 lainnya, Syahril HM Taher, bicara lebih gamblang. Jatuhnya pilihan K-78 kepada Djohar memang sudah disepakati sebelumnya. Itu terjadi pada “konsolidasi” kubu Jenggala di Jogjakarta semalam sebelum KLB di Solo.

“Selain memang satu calon yang mampu mengakomodasi pembaharuan dan selama ini dia (Djohar) juga dekat dengan K-78. Kami pun sudah memperoleh restu dari George-Arifin,” jelas ketua umum Persiba Balikpapan itu.

Wakil Kaltim lainnya juga kompak. “Ini kemenangan sepak bola Indonesia. Perubahan akan segera terjadi,” janji Harbiansyah Hanafiah, GM Persisam Putra Samarinda, dedengkot K-78 lainnya. “Pokoknya kami yang tergolong tim muda ikut yang tua. Maksudnya Mitra pasti ikut Persisam, Persiba, dan Bontang FC. Suara kami enggak terbelah,” tambah Ketua Umum Mitra Kukar, Endri Erawan.

Dari 100 suara peserta, Djohar Arifin mendapatkan suara terbanyak di putaran kedua, yaitu 61 dukungan. Pria kelahiran 13 September 1950 itu mengungguli Agusman Effendi dengan 38 suara. Satu suara dinyatakan tidak sah.

Pemilihan ketum harus dilakukan dua putaran. Ini karena di pemilihan pertama, dari 12 calon, tidak ada yang langsung meraih 67 suara atau dua per tiga peserta KLB. Di putaran pertama, Djohar mendapatkan 53 suara. Agusman 39 suara. Kandidat lainnya, Japto Soerjosoemarno 4 suara. Sisanya, Achsanul Qosasi dan Adhan Dambea masing-masing 2 suara. Delapan 8 kandidat lainnya tidak memperoleh suara.

Enam kandidat sebelumnya memilih mundur. Lima di antaranya menyampaikan langsung di hadapan peserta sidang. Mereka adalah Taher Mahmud, Indra Muchlis Adnan, Erwin Aksa, Sutiyoso, Yesaya Buinei Persewar, dan Jusuf Rizal.

Terpilihnya Djohar memunculkan happy ending dari rangkaian kemelut berkepanjangan di tubuh PSSI sejak era Nurdin Halid. PSSI pun terhindar dari ancaman sanksi FIFA jika sampai gagal memilih kepengurusan baru.

“Saya siap mengurus sepak bola Indonesia,” cetus Djohar, pelan, seraya membantah jika kepemimpinannya akan didikte oleh George-Arifin.

Menurutnya, inti dari programnya nanti adalah menjadikan sepakbola sebuah industri. Mantan staf ahli Menpora ini akan memperhatikan pembinaan usia dini agar ke depan menjadi pesepakbola profesional. Dia akan membuat program pelatih bersertifikat nasional di setiap kecamatan untuk mengasah talenta berbakat itu.

Tidak lupa, pria yang pernah menjadi pemain sekaligus wasit itu akan menegakkan “kebersihan” di kompetisi nasional. “Insya Allah kami akan menggelar kompetisi yang bersih dan benar, sehingga seluruh dunia menyadari kompetisi kita berkualitas. Saya mohon dukungan dari semua pihak, masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak lainnya untuk bersama-sama membawa sepak bola ke arah lebih baik,” beber dia.

Kemenangan kubu K-78 semakin lengkap setelah dalam pemilihan wakil ketua umum (waketum), calon yang mereka jagokan –Farid Rahman– juga terpilih. Setelah kalah di putaran pertama, pria yang juga komisaris Bank Saudara (milik Arifin Panigoro) ini berhasil “memukul balik” Erwin Aksa di putaran kedua. Farid menang dengan 51 suara, sedangkan Erwin hanya 48.

Kemenangan kelompok yang menyebut ingin mereformasi sepakbola nasional itu semakin manis dengan terpilihnya orang-orang mereka di jajaran anggota Komite Eksekutif (Exco). Termasuk, wakil asal Kaltim, yakni Manajer Operasional Persisam Erwin D Budiawan.

“Sebagai sesama orang Kaltim, kami sudah sepantasnya mendukung. Dan, Pak Erwin kami jadikan prioritas untuk duduk di Exco,” ungkap Sofyan Hasdam, ketua umum Bontang FC.

Erwin terpilih bersama Mawardi Nurdin, Bob Hoppy, Sihar Sitorus, Tuty Dau, Tonny Apriliani, La Nyalla Mattaliti, Roberto Raw, dan Widodo Santoso.

Tidak seperti dua kongres sebelumnya (Pekanbaru dan Jakarta), KLB di Solo berjalan mulus. Tak ada lagi hujan interupsi.

Menpora Andi Alifian Mallarangeng tampak puas. “Saya percaya Pak Djohar. Dia mumpuni. Pak Djohar pernah jadi pemain, wasit, ketua pengda PSSI, profesor bidang olahraga, dan lainnya. Saya yakin dengan kapasitas beliau,” kata Menpora.

Ketua KONI Rita Subowo dan Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar tak kalah sumringah.

“Kita sangat bersyukur lepas dari sanksi FIFA. Sekarang kita sudah normal,” kata Rita Subowo. “Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak sehingga KLB bisa berjalan dengan sukses. Sekarang mari kita sama-sama membangun sepak bola kita,” tambah Agum.

SOLUSI APBD

Tapi, apakah terpilihnya Djohar-Farid akan mengatasi salah satu kendala mendasar klub musim depan? Yakni, larangan penggunaan APBD untuk berkompetisi?

Soal ini, Syahril HM Taher sangat optimistis. “Saya pikir Pak George dan Arifin Panigoro tetap akan berkomitmen memberikan dukungan kepada ketum PSSI baru ini,” terang tokoh sepak bola Balikpapan itu. George-Arifin sebelumnya dikenal setelah menggulirkan ide sepak bola mandiri.

Yunus Nusi, perwakilan Persisam, menuturkan terpilihnya Djohar-Farid adalah pintu lahirnya konsorsium yang mendanai tim di Indonesia Super League (ISL). “Karena pada dasarnya kedua pemimpin baru ini orang dekat Arifin Panigoro. Jadi kami enggak pusing lagi. Djohar punya solusi konkret,” terangnya. (obi/*/ede/san/ali/jpnn/zal)

* Print
* Email
* RSS
* Track Back

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *