Indonesia Unggul Jauh Peluang Juara Umum Terbuka Lebar

Minggu, 13 November 2011 , 11:45:00

sumber KaltimPost

Indonesia Unggul Jauh
Peluang Juara Umum Terbuka Lebar

PALEMBANG- Target menjadi juara umum SEA Games XXVI/2011 bukan mustahil diwujudkan Indonesia. Tuan rumah langsung tancap gas dengan menyapu 21 emas pada hari kedua, Sabtu (12/11). Indonesia pun memuncaki klasemen sementara medali dengan total 23 emas.

Hingga tengah malam tadi Wita, Kontingen Indonesia mendulang 47 medali dengan rincian; 23 emas, 15 perak, dan 9 perunggu. Tuan rumah unggul jauh dari Thailand yang pada hari pertama sempat menempati posisi teratas, tapi kemarin harus tergeser ke urutan ketiga karena hanya menambah 3 emas menjadi total enam keping. Sementara, layuhan lengan para perenangnya membuat negeri pulau Singapura tiba-tiba menyodok ke urutan kedua dengan 8 emas. Vietnam dan Filipina melengkapi lima besar.

Para atlet Merah-Putih memang tampil luar biasa kemarin. Ibu segala cabor, atletik, yang sebelumnya tak bersahabat dengan Indonesia, tiba-tiba “bermurah-hati” mengucurkan emasnya.

Di Stadion Atletik Jakabaring, Palembang, pelari putri Triyaningsih merebut emas pertama nomor 10.000 meter. Triyaningsih finish terdepan dengan catatan 34 menit 52,74 detik.

Yang hebat, Indonesia mengawinkan emas bergengsi: 100 meter putra dan putri. Kehilangan Suryo Agung Wibowo ternyata bukan masalah besar. Sebab, ada mutiara baru asal Papua, Franklin Ramses Buruni, yang merebut emas 100 meter putra. Dia mencatatkan waktu 10,37 detik untuk menahbiskan diri sebagai manusia tercepat Asia Tenggara.

“Ini kesempatan pertama saya turun di SEA Games,” kata Franklin yang sempat dicoret dari Pelatnas. “Ini juga bisa menjadi semangat tersendiri bagi kami sebagai orang Papua,” katanya, sembari berharap konflik-konflik yang muncul di pulau timur Indonesia  itu segera terselesaikan.

Serafi Anelis Unani, pelari asal Papua yang berdarah Jawa Timur, juga menyabet emas 100 meter putri. Ini agak unik. Sebab, saat menyentuh garis finish, catatan waktu Serafi sama dengan pelari Thailand, Sanrat Nongnuch, yakni 11,69 detik. Namun, panitia memutuskan Serafi berhak atas emas karena melewati garis finish terlebih dahulu.

Pelari putri, Rini Budiarti, juga berhasil merebut emas dari nomor halang rintang 3.000 meter.

Di Tennis Indoor, Senayan, para karateka tuan rumah tampil dahsyat dengan mempersembahkan lima emas. Kelima medali emas tersebut masing-masing dipersembahkan Flenty Enoch (kata perorangan putri), Faizal Zainuddin (kata perorangan putra), Umar Syarif (+84 kilogram putra) serta kata beregu putra dan putri.

Pelatih kata putri, Omita Olga Ompi, bahkan mengaku terkejut dengan hasil yang diraih anak asuhnya. Sebab, sekor putri tidak ditargetkan meraih medali emas. “Tapi, mereka tampil semangat dan itulah yang membuat kata putri bisa turut menyumbangkan emas,” kata dia.

Tiga emas lagi diperoleh dari cabang taekwondo yang kemarin menyediakan 4 emas di  di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta. Yakni, dari tim beregu putra melalui Daniel Danny Harso, Asep Santoso, dan Fazza Fitricahyo, kemudian Lessitra Draningwati (poomsae kategori tunggal putri), serta Daniel Danny Harsono (kategori tunggal putra).

Indonesia juga berjaya di cabang sepeda dengan merebut dua emas di nomor downhill, serta satu emas lagi dari panjat tebing dan sofbol putri. Sepatu roda sukses pula mempersembahkan empat emas.

Tapi, tak semuanya berakhir manis. Cabang renang yang dilombakan di Jakabaring Aquatic Centre, Palembang, belum bisa meraih medali emas. Perenang Indonesia hanya mampu meraih 2 perak dan 2 perunggu. Perak diperoleh dari nomor 200 meter gaya dada oleh Indra Gunawan dan 50 meter gaya kupu-kupu oleh Glenn Victor.

Catatan pada dua hari pertama penyelenggaraan SEA Games ini menyembulkan optimisme tuan rumah untuk kembali menjadi juara umum. Sejak mengikuti SEA Games pertama kalinya, yaitu tahun 1977, Indonesia sudah sembilan kali menjadi juara umum. Sejarah mencatat, Indonesia menjuarai SEA Games pada edisi 1977, 1979, 1981, 1983, 1987, 1989, 1991, 1993, dan 1997.

Sayang, setelah 1997 hingga sekarang (terakhir pada SEA Games 2009 di Laos), Indonesia belum “mencicipi” lagi manisnya peringkat pertama.

“Marilah kita seluruh jajaran pengurus olahraga, seluruh masyarakat, bersama memberikan dukungan penuh untuk para atlet kita yang akan bertanding di SEA Games supaya atlet mencapai prestasi terbaiknya, untuk Indonesia juara,” harap Sarwendah, mantan pebulu tangkis nasional yang kini bergabung di Yayasan Olahragawan Indonesia.(jpnn/zal)

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *