KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Hanya tersisa waktu kurang dari lima bulan, atlet-atlet terbaik dari Kalimantan Timur akan berjuang meraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI/2024 yang berlangsung pada September mendatang di Sumatera Utara-Aceh.

Terkait dengan persiapan yang sudah dilakukan KONI Kalimantan Timur sebagai lembaga olahraga yang membawahi seluruh cabang olahraga untuk berangkat ke pesta olahraga multievent empat tahunan tersebut, Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) digelar sejak Maret 2024 lalu dan akan berakhir sebulan jelang PON berlangsung.
Baca Juga:Hasil Kongres PSSI Tegaskan Asprov, Askot dan Askab jadi Ujung Tombak Pembinaan Sepak Bola Nasional
Lembaga Kajian Olahraga Prestasi (LeKOP) Kalimantan Timur pun melakukan kajian terhadap kemungkinan capaian prestasi yang akan diraih pada PON XXI/2024 tersebut.
Tim Pakar LeKOP Kalimantan Timur Rohadi Bersama Hendri Ismawan kepada Korankaltim.com usai melakukan kajian yang berlangsung Rabu (15/5/2024) hari ini di Kolam Ulin Arya Jalan PM Noor Samarinda menjelaskan, optimalisasi capaian prestasi kontingen Benua Etam bisa diraih dan diyakini bisa lebih dari torehan prestasi saat PON XX/2021 di Papua lalu.
Baca Juga:Cristiano Ronaldo Dicengkeram Fans Jerman Saat Pemanasan
“Tentu semua berharap capaian prestasi Kaltim di Aceh-Sumut bisa maksimal dan bisa lebih baik dibanding PON di Papua. Dengan program Pelatda yang ada saat ini diyakini prestasi itu bisa lebih meningkat,” ujar Rohadi.
Hanya saja yang perlu dilakukan KONI Kaltim saat ini diantaranya mengoptimalisasi cabang olahraga andalan untuk meraih medali emas. “Setidaknya KONI sudah bisa memetakan cabang olahraga andalan apa saja yang bisa mendapat medali emas dan kami di LeKOP yakin itu sudah dilakukan,” sebutnya.
Baca Juga:UEFA Ubah Aturan untuk Tim Terbaik di Fase Grup Liga Champions Musim 2025/2026
Yang jadi catatan LeKOP agar prestasi atau ranking kontingen Kaltim bisa naik adalah pemenuhan sarana dan prasarana berupa peralatan tanding untuk cabang olahraga. “Sebagai bahan evaluasi saat di PON 2021 di Papua empat tahun lalu, pemenuhan peralatan tanding harus disegerakan, apalagi antara satu cabang olahraga dengan cabang olahraga lain beda karakteristiknya, beda alat yang digunakan, jadi harus dipenuhi agar hasil yang diraih juga bisa maksimal,” paparnya.
Untuk tempat latihan atau venue semua cabang olahraga sampai sejauh ini menurut pengamatan LeKOP tidak ada masalah, tinggal bagaimana peran penting pelatih juga untuk melihat peta kekuatan provinsi lain. “Pelatih harus tahu kekuatan daerah lain, untuk itu diperlukan yang namanya sports intelligence, program yang bisa membantu peningkatan prestasi termasuk pembuatan PPA (program prestasi atlet) utamanya untuk cabang olahraga baru yang akan dipertandingkan nantinya di PON Aceh-Sumut,” jelas Rohadi.
Sports intelligence juga diperlukan untuk mengantisipasi munculnya provinsi lain yang bisa menyodok ke papan atas seperti yang terjadi pada PON Papua, dimana Provinsi Bali masuk 5 Besar sementara Kaltim turun ke peringkat ke-7.
Baca Juga:Hasil Kongres PSSI Tegaskan Asprov, Askot dan Askab jadi Ujung Tombak Pembinaan Sepak Bola Nasional
“Kami juga yakin KONI Kaltim pasti sudah bisa melihat dan menganalisa kekuatan provinsi lain dan kemungkinan akan berada di peringkat keberapa Kaltim nantinya. Yang jelas diperlukan sports intelligence untuk mengantisipasi turunnya prestasi dan peringkat, apalagi PON tahun ini ada dua tuan rumah, mereka pasti juga ingin berada di posisi teratas,” tegas Rohadi.
Kajian LeKOP sendiri untuk PON XXI/2024 di Aceh-Sumut setidaknya bisa melewati Bali yang mengandalkan nomor perorangan. “Kaltim bisa mendapat banyak medali emas juga dari nomor perorangan utama bela diri. Yang jelas hasil kajian LeKOP, peluang Kaltim untuk masuk 5 Besar pada PON mendatang tetap ada,” pungkas Rohadi.
Baca Juga:Cristiano Ronaldo Dicengkeram Fans Jerman Saat Pemanasan
Editor: Aspian Nur
Leave a Reply